Ketika dilemparkan segala macam teori ke dalam penampung memory, aku tahu tidak semuanya bisa berjalan sesuai rencana. Ketika tuntutan beradu dengan peran, tidak ada yang bisa kuelakkan. Hanya terolah dan bergumam dalam pikiran tanpa bisa kuungkapkan. Sejenak kenangan tebersit dalam palung hati tanpa bisa kupilah dan kupilih.
Setiap rencana manusia pasti ada konsekuensinya. Mudah atau sulit. Senang atau sakit. Yang jelas, tidak ada yang salah. Tidak ada yang melemahkan. Semuanya justru menguatkan. Setiap kesulitan yang merintangi selalu ada kemudahan lebih besar yang mengiringi. Kesulitan itulah yang membuat kita kuat. Kesulitan itulah yang membuat kita bertahan dalam kondisi lemah. Mungkin secara fisik kita lemah, tapi kekuatan iman dan hati adalah ujung tombaknya. Rencana tetap akan berjalan, apapun hasilnya. Dalam kondisi ini bisa dibilang kita sedang berada pada fase tawakal. berserah diri kepada Allah. Saat kita berada dalam fase inilah kita dilarang keras untuk protes. Karena secara batiniyah kita sudah berikrar untuk percaya dan menerima semua keputusan yang diberikan oleh Allah pasti yang terbaik untuk kita.
Seberat apapun jalan panjang nanti, sebanyak apapun rintangan yang menghadang, satu yang harus kita yakini. Semua sebatas rencana, Allah yang paling tahu hasil terbaiknya.