Minggu, 19 Oktober 2014 | By: DIAN - NIDA - BLOG

PUISI "aku"

Satu-satunya puisi dari kelas satu SMP yang tak pernah kulupakan....
Puisi yang menyimpan sejuta cerita tentang masa-masa yang takkan pernah kualami lagi, tapi terekam dalam tiap bait "aku". Chairil Anwar dengan AKU yang membuat "aku" mengingat "aku".
"aku"

Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak! juga kau!
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
dari kumpulannya terbuang
biar peluru menembus kulitku
aku tetap meradang, menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari 
berlari.
hingga hilang pedih peri
Aku aku akan lebih tidak peduli!
Aku mau hidup seribu tahun lagi

--Chairil Anwar-- AKU

Sabtu, 18 Oktober 2014 | By: DIAN - NIDA - BLOG

EASY AND DIFFICULT, THAT'S NOT PROBLEM

"-------Begitu banyak orang bertanya tentang kehidupannya yang 'sulit', tapi hidup itu sudah ada yang mengatur kok-----------"
Bicara tentang kesulitan, saya mengingat sesuatu. Tentang masa lalu yang tidak luput dari kata sulit. Sulit berkomunikasi, sulit bergaul, sulit membaur, sulit beradaptasi, tapi ternyata baru kusadari sekarang.... sulit itu sugesti teman...! Karena mudah dan sulit adalah dua kata yang berlawanan arti tapi berjalan beriringan. Jika sulit di awal, bisa jadi dan kemungkinan besar yang terjadi mudah di solusinya. jika sulit ada di tenbgah, bisa jadi dan kemungkinan besar kemudahan ada di sela-sela kesulitan tersebut. In shaa Allah.
Seperti firman Allah dalam Al-Quran surah Al-Insyirah ayat 5 dan 6. "Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan (5). Bersama kesulitan ada kemudahan (6)." Di dunia ini tidak ada yang mutlak benar dan mutlak salah. Setiap kebenaran dan kesalahan manusia masuk dalam hukum relativitas. Serba relatif karena pandangan dan cara analisis manusia berbeda antara satu dengan lainnya.
Kesulitan yang kita terima dalam kehidupan sehari-hari misalkan macet. Saat berada dalam kemacetan dan kita hendak menghadiri suatu acara penting, kita akan berfikir kalau itu adalah kesulitan yang akan menghasilkan hal buruk ke depannya. Namun, di tengah kemacetan yang menjebak kita malah bertemu dengan sahabat lama kita. Kebetulan, saat itu kita sedang memcari pekerjaan, dan sahabat lama kita menawari untuk berbisnis bersama mulai saat itu juga. Walaupun tidak jadi menghadiri acara penting itu, kita tetap dapat bahagia, karena di sisi lain, kemudahan datang tanpa diterka.
Lihatlah, kesulitan yang dialami di awal justru mendatangkan kebahagiaan, "Karena kemudahan yang Allah berikan tidak akan salah tempat dan waktu. Kita hanya butuh bersabar dan berikhtiar."
Kamis, 16 Oktober 2014 | By: DIAN - NIDA - BLOG

MENGINGAT ALLAH


Itu yang kutahu..... 
Nggak ada dunia dengan kepuasan maksimal. Toh pada akhirnya semua akan lewat begitu saja, akan beralih ke rentetan kepuasan-kepuasan lainnya. Hidup kita punya Allah guys, pada akhirnya kita akan kembali pada-Nya. Ingat Allah tidak memandang waktu. Ketenangan sebagai indikasi setelah mengingatinya menjadi fakta yang tak terbantahkan. 
--Hikmah--
Rabu, 15 Oktober 2014 | By: DIAN - NIDA - BLOG

- Seutas Senyuman Menjelang Sayu Langit -

....... Sore ini, aku mendengar seorang anak perempuan berumur sekitar 5 tahunan mengatakan empat kata yang membuatku harus merelakan bibirku merekahkan senyuman di lima detik pertama hembuskan napas .......



(Seorang perempuan paruh baya (yang awalnya tidak mengenakan jilbab) memakai jilbab di depan tokonya, si anak kecil (sebut saja cinta) menghampirinya dan memperhatikan wanita itu)

"Buk, ibuk sekarang Islam ya?" ucap cinta dengan gestur polos dan muka manisnya, seakan tidak ada beban dalam perkataannya.

"Eh, ibuk memang daridulu islam dek!" Si ibu menjawab dengan agak kesal sambil meninggalkan anaknya.
(Cinta malah tertawa, entah tawa bingung atau tawa tanda mengerti)

Sekilas percakapan ini membuatku terpana sekejap dan terbawa dalam lamunan. Bayangkan saja, seorang anak kecil yang belum tahu tentang hukum menutup aurat sudah memahami bahkan dengan refleks berkata seperti itu. Di benak anak sekecil Cinta pun seorang muslimah sudah identik dengan jilbabnya. Di benaknya, sudah terlukis seperti apa image muslimah. Masya Allah!


Menjelang sayu langit, di rabu sore nan cerah ini.... Aku belajar satu hal tentang Islam dan kehidupan. Kehidupan dengan Islam dengan seluk-beluknya, yang bahkan orang dewasa ada yang tidak mengertinya membawaku pada suatu lorong yang di dalamnya terdapat jutaan cahaya. Cahaya itulah yang akan membawaku ke tempat selanjutnya. Islam. Islam. dan Islam. Indah, sempurna, berharga.
Senin, 13 Oktober 2014 | By: DIAN - NIDA - BLOG

SEKARANG . . .

Saya berontak dalam diam tak berkesudahan. Teringat oleh kerangka dalam keseharian. Saya mengingatnya. Mengingat serpihan demi serpihan kejadian. Saya ingat dan saya berpikir ulang. Begitu bodohnya saya. Begitu lemahnya saya hingga terjerembab pada lubang yang sama. Dan parahnya lagi, saya baru menyadarinya. Benar, Allah sayang sama saya. Allah mengingatkan saya ketika saya lengah, ketika sedang dalam kondisi resah. Dia tunjukkan berbagai puzzle kehidupan hingga terajut menjadi alur yang nyaris sempurna. Tuhanku.... Allah.... Tidak ingin lagi rasanya memilih tanpa pertimbangan dan pikir panjang. Rasanya ingin bungkam. Rasanya ingin diam.