Jumat, 01 Agustus 2014 | By: DIAN - NIDA - BLOG

Sajak #5

Soreku terbenam oleh mentari
Di saat alam menyadarkanku akan suatu hal
Aku masih bisa membuka mata
Meraba angin
Menyentuh uap air
Menghirup udara dengan gratis
Di batas antara yang bergerak tenang dengan deburan ombak

Terpaan gerak kehidupan tak gentarkanku
Tetap kuterjang seperti aral melintang
Pasir putih membantuku 'tuk berpijak
Di atasnya aku menapak
Langkah ini satu satu menelan waktu
Ber-asa peroleh ketenangan
Berharap menikmati kesempurnaan ciptaan Tuhan

Surya di batas khatulistiwa
Menyatakan bahwa ia akan segera kembali ke peraduan
Membawa kabar kalau esok akan berbeda
Menyampaikan pesan tentang "hari ini" manusia
Sebab ku, kau, dia, mereka masih "bernyawa"
Karena kita masih membuka mata
Karena kita masih punya kata

Kuenyahkan khawatir berlebihan
Untuk renungan persembahan hati terdalam
Keelokan tak jua hilang
Jikalau hati tetap berpegang kebenaran
Di batas khatulistiwa
Aku melepas duka, lara, pedih peri
Melawan nafsu yang tlah terpatri

Di batas khatulistiwa
Antara mentari, debur ombak, dan langit kemerahan
Menjadi saksi bisu
Berdiriku disini menatap gugusan ke-Mahaan ciptaan Tuhan
Dan terus berharap dalam kalbu
Esok hari di tempat dan waktu yang sama
Aku akan lebih baik dari hari ini

Dian Nur Amalia_Di Batas Khatulistiwa ^()^







0 komentar: