Sabtu, 25 Februari 2012 | By: DIAN - NIDA - BLOG

Getaran HP, Resonansi Cinta


Getaran HP, Resonansi Cinta
({}--------------------------------{})

Malam itu, bulan Januari. Di pojok meja di bagian tengah, gue ngelihat seberkas cahaya tak berbekas. Cahayanya lembut, taksilaukan mata gue. Gue panik, cahaya itu tiba-tiba hilang, tibggalkan jejak di kedua mata dan kedua mata kaca gue. Cahaya yang kurindukan. Cahaya HP gue. Cahaya yang selalu menyinari untaian kata, hasil tarian jari keypad HP seorang gadis di ujung sana. Untaian kata itu, kini tercerai-berai. Inginku meroncenya kembali, dengan sebuah kata maaf di awalnya. Maaf, maaf, maaaaaaaaaaaafffffffff!!!!!. Aku minta maaf. Aku lapar kata maaf yang keluar dari mulut seorang gadis di ujung sana.
Ceritanya diawali di malam hari, saat matahari bersinar terang.
Upppsss. . . . Maksud gue matahari yang selalu menyinari kala gue belajar. Ahhh…. Sayang beribu sayang, sinarnya tak seterang kemarin. Saat seseorang di ujung sana menampakkan sesuatu yang beda dalam dirinya. Ya, dia beda dari yang lain. Dia telah merampas seluruh perhatian gue. Tahu nggak sejak kapan? Sejak pertama kali dia sms gue.
SMS itu berbunyi: “Cinta itu datang tak di undang, hilang tak di halang. Dan kau telah hadir secara tiba-tiba, meluruhkan jiwa yang sedang hampa. Merobek patahnya ranting yang telah hidup menemani rindunya. Kau…. Nyaris tak ku kenal namamu. Dalam balutan awan yang tak lagi biru. Ku temui sisi dirimu, dan ku satukan dengan sisi diriku…. Dan Cinta itu kini memenjarakan hatiku. Tak ada sebab, namun ada akibat. Itulah Cinta.
…………Pingsan gue…………………………….
Dan nyatanya gue emang nyaris pingsan! Kata-katanya itu lo. Sampai membikin bulu kuduk gue merinding. Dia nyolong kata-kata kayak gitu dari mana sih? Dari para pujangga? Dari bank kata? Atau ………………. Ahhh sulit menebak-nebak, karena sampai kapanpun tebakan gue nggak akan nada yang bales, kecuali angin yang setiap saat mengawal gue.
Berhari-hari kujalani jalinan kata dengan seorang ‘dewi cinta’. Yang mengirimkan kata-kata indahnya tiap gue haus akan cinta. Ahhh…. Gue emang nggak kenal sama yang namanya cinta. Ngomongin cinta aja gue udah kagok duluan. Tapi, setelah gue kenal sama ‘dewi cinta’, gue udah mulai menjelma menjadi ‘dewa cinta’!
HP gue semakin sering mengeluarkan getaran-getaran yang mana tiap getarannya mengundang beribu kebahagiaan. Gue selalu ngelirik layar HP di saat apapun. Sampe-sampe waktu belajar gue kesita cuma buat ngelirik HP bermotif menunggu balasan sms dari sang ‘dewi cinta’.
Gue nggak tahu siapa sebenernya cewek yang ngirimin gue sms-sms romantis tiap hari. Tapi, gue pengen tahu. Keingintahuan gue berwujud perubahan penampilan gue sebagai seorang detektif! Pulang sekolah gue pakai jaket detektif gue yang udah sebulan nggak gue cuci. Dengan sigap gue meneliti gerak-gerik setiap cewek yang ada di sekolah gue. Hmmm…. Gue nemuin gerak-gerik aneh dari seorang cewek.
“Hai lo, ngapain liatin gue! Lo pikir gue apaan!”
Plaaakkkkkkkk……
Auhhhh….. dan tamparan itu mengenai pipi mulus gue. Sial, gue salah sasaran!
Target kedua gue adalah Mita. Dia cewek paling populer di sekolah. Gue perhatiin dia. Semakin gue perhatiin gerak-geriknya makin aneh. Dia senyum-senyum sendiri sambil memencet-mencet keypad HP nya. Gue makin penasaran saat tahu nomor yang ada di layar HPnya. Ohhhhhh…… itu nomor gue!
“Jaim, lo ngapain? Bukannya ini udah jam pulang ya?” tanyanya.
“Gu… gu …. Gue …. Gue kebelet pipis……….”
“Haaaaaaaa??????”
Ahhh, bodoh banget sih gue. Sumpah gue malu banget!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

COMING SOON

0 komentar: