Jumat, 10 Februari 2012 | By: DIAN - NIDA - BLOG

NENEKKU...


OH NENEKKU . . .

Terkulai lemas di atas dipan kayu
Badan nan ringkih merengkuh tubuhku
Membiarkanku dalam pelukannya sesaat
Seakan tak ingin kulepas

“Baik-baik ya… jangan pikirkan nenek.”
Nenek selalu bilang begitu
Dalam suaranya yang parau
Melukiskan kesedihan yang mendalam

 

Garis-garis wajahnya tak lagi halus
Keriput ada dimana-mana
Matanya menyorotkan kedamaian
Yang membuat hati menjadi tenang

“Cu, nenek sudah merasakan manis pahitnya hidup… sekarang giliranmu.”
Itu motivasi terbesar dalam hidupku
Aku ingin ia sembuh
Dan bercengkrama denganku lagi

Bercerita tentang masa mudanya dulu
Mulai dari penderitaan bertubi-tubi
Bertemu dengan kakekku
Sampai masa kecil mamaku

Tapi, harapan itu tak ada lagi sekarang
Nafasnya hilang
Detak jantungnya tak berkutik
Karena ia telah tiada

0 komentar: